Pengunjung

Jumat, 08 April 2011

Ka Peti kemas


Gedebage-Pasoso (GDB-POO)
Dulu ketika Menteri Perhubungan dijabat Azwar Anas, dibuat kebijakan angkutan petikemas dialihkan menggunakan jasa KA. Pada saat inilah, KA Petikemas Gedebage (GDB)-Pasoso (POO), sempat mengalami masa keemasan. Dari Gedebage, Bandung, KA ini bernomor 2201 dan 2203. Sedangkan dari Pasoso, Tanjungpriok bernomor 2202 dan 2204. Sehari bisa 5 trip keberangkatan ke Bandung dan ke Tanjungpriok. Namun saat ini tinggal 1 trip saja (pp).

Berbeda dengan KA Petikemas lain, KA Petikemas GDB-POO dari Bandung membawa kontainer berisi barang produksi Bandung dan sekitarnya untuk keperluan ekspor. Sedangkan dari Pasoso, KA mengangkut barang impor dari Pelabuhan Tanjungpriok. Mengingat lintasan yang padat, dari Pasoso KA ini dijadwalkan beroperasi pada 02.00. Sedangkan waktu untuk bongkar-muatnya hanya diberikan selama 1 jam saja. Pada hari minggu atau hari libur, KA ini tidak beroperasi kecuali ada permintaan khusus.
 
 
 
A.Lokasi Angkutan
 KA Petikemas Gedebage-Pasoso beroperasi di koridor Gedebage, Bandung (Jawa Barat)-Pasoso, Tanjungpriok (Jakarta) sejauh 159 kilometer
 
B.Potensi
 
Potensinya juga cukup besar karena mengangkut volume angkutan sebesar 3,16 % dari total volume angkutan barang di Jawa pada periode 2003-2007. Dengan angka ini, KA Petikemas GDB-POO berada di urutan 7 dari seluruh KA Barang yang ada di Jawa
 
C.Kondisi Sarana
 
Angkutan petikemas menggunakan gerbong datar PPCW dengan muatan kontainer. Sedangkan lokomotifnya lebih sering menggunakan CC201. Ada 74 unit gerbong PPCW dalam kondisi siap operasi. Jumlah ini masih mencukupi untuk memenuhi permintaan angkutan yang diproyeksikan membutuhkan gerbong sebanyak 18 unit pada tahun 2009 dan 20 unit pada 2010. Sedangkan lokomotifnya berjenis CC201
  
D.Kondisi Prasarana dan Fasilitas
 
Stasiun Pasoso
Stasiun Pasoso merupakan stasiun khusus peti kemas. Letaknya di dalam area terminal petikemas pelabuhan internasional PT PELINDO II Tanjungpriok, Jakarta. Karena terletak di dalam pelabuhan internasional, operasional Stasiun Pasoso lebih banyak digunakan untuk keperluan ekspor-impor dari atau tujuan Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Impor KRL asal Jepang dan rel dari Cina datang melalui pelabuhan dan stasiun ini. Stasiun ini memiliki 2 jalur yang dioperasikan KA untuk bongkar muat.
 
Stasiun Gedebage
Berbeda dengan Stasiun Pasoso, Stasiun Gedebage berdiri di atas lahan PT Kereta Api Daop II Bandung. Operasionalnya adalah untuk mengelola operasional KA yang mengangkut barang-barang impor dari Pasoso atau ekspor tujuan Pasoso. Ada 4 jalur yang dapat dioperasikan sebagai jalur bongkar-muat petikemas.
  
  
Antaboga Jakartagudang-Surabaya Pasarturi (JAKG-SBI)
Selain di lintasan Jakarta-Bandung, KA Petikemas juga beroperasi di lintasan Jakarta Surabaya. Nomor KA di lintasan ini juga cantik dan terkenal, yaitu KA 1001 dari Surabaya, dan 1002 dari Jakarta. Operasionalnya setiap hari, Senin sampai Sabtu, kecuali hari libur. Namun sewaktu-waktu, KA ini juga dapat beroperasi pada hari libur sesuai pesanan perusahaan ekspedisi yang menyewanya. KA 1002 berangkat dari Jakartagudang (JAKG) pukul 22.15 dan tiba di Surabaya Pasarturi (SBI) pukul 17.13. Malamnya, KA ini berangkat lagi dari Pasarturi pukul 21.00.
 
 
 

Barang-barang yang diangkut KA ini beragam, dari jenis minuman, makanan, biji besi, dan jenis lainnya. Jasa ekspedisi yang menitipkan barang-barangnya untuk diangkut KA adalah Buana Kontainindo Ekspress. Sedangkan jumlah gerbongnya rata-rata terdiri dari dari 13 gerbong datar PPCW bermuatan kontainer dan sebuah gerbong Kabus (untuk petugas yg mengawal). Perusahaan yang menyewa KA ini adalah PT Buana Kontainindo Ekspress. Jenis barnag yang diangkut beragam, dari jenis makanan, minuman, biji besi, dan jenis lainnya.
  
A.Lokasi Angkutan
 
Lokasi angkutan KA Petikemas JAKG-SBI berada di koridor Jakartagudang-Surabaya Pasarturi. Jaraknya sejauh 698 kilometer yang ditempuh sekitar 19 jam perjalanan.
  
B.Potensi
 
Angkutannya cukup potensial karena menempati urutan keempat sebagai angkutan dengan volume terbesar di Jawa pada periode 2003-2007. Presentasenya sebesar 5,52 % dari total angkutan di Jawa. Diproyeksikan pertumbuhan angkutan ini pada 2009 dan 2010 akan mengalami perkembangan
  
C.Kondisi Sarana
 
Angkutan yang dipergunakan KA Antaboga JAKG-SBI menggunakan gerbong datar berjenis PPCW. Jumlah PPCW yang siap operasi sebanyak 49 unit. Sedangkan lokomotifnya berjenis CC201
  
D.Kondisi Prasarana dan Fasilitas
 
Jakartagudang
Stasiun Jakartagudang terbilang istimewa karena merupakan stasiun dengan jalur terbanyak, 31 jalur. Namun hanya 23 jalur yang masih bisa dipergunakan. Stasiun ini juga stasiun barang dengan fasilitas terlengkap di wilayah Daop I Jakaarta karena dilengkapi dipo gerbong, jalur khusus untuk memasukkan mobil ke gerbong. Dua gerbong VIP selalu disediakan stasiun ini untuk mengangkut mobil kepresidenan. Pada tahun 1999, stasiun yang terletak tidak jauh dari Stasiun Jakartakota ini pernah meraih predikat sebagai stasiun barang kelas 1 terbaik dalam bidang kebersihan dan sterilisasi.
 
Surabaya PasaturiMungkin inilah satu-satunya stasiun yang melayani angkutan barang dan penumpang sekaligus. Dari operasional KA, rata-rata Stasiun SBI mendapat pemasukan sebesar Rp. 4 milyar dari angkutan penumpang dan Rp. 1,2 milyar dari angkutan barang setiap bulannya. Setiap harinya stasiun ini melayani 30 perjalanan KA penumpang dan barang. Ada 3 jalur yang khusus dioperasikan sebagai jalur angkutan barang
  
 
 
Sungailagoa-Kalimas (SAO-KLM)
Selain KA Petikemas bernomor 1001 dan 1002, di koridor Jakarta-Surabaya juga beroperasi KA Petikemas bernomor 1003 dan 1004. Lintasannya berada di koridor Sungailagoa (SAO) Tanjungpriok, Jakarta – Kalimas, Jakarta (KLM). Waktu operasionalnya setiap hari, kecuali hari libur. Namun KA ini juga dapat beroperasi sewaktu-waktu pada masa libur jika ada yang menyewanya. Dalam operasionalnya, KA ini biasa membawa 13 gerbong kontainer yang ditarik lokomotif CC201.
 
Berbeda dengan Pasoso, angkutan KA dari stasiun ini lebih di khususkan pada pendistribusian petikemas ke daerah. Dari Kalimas, petikemas didistribusikan ke berbagai daerah melalui angkutan penyeberangan maupun darat. Kecuali hari libur, setiap harinya ada 1 KA yang beroperasi dari Jakarta, 1 KA dari Surabaya. Uniknya, KA Petikemas ini disewa secara reguler oleh PT Cencon (Central Container) untuk mengangkut kontainer di koridor Jakarta-Surabaya atau sebaliknya. Tidak heran kalau nama Terminal Petikemas Cencon lebih terkenal ketimbang Stasiun Sungailagoa atau Kalimas.
  
A.Lokasi Angkutan
 
Lokasi angkutan KA Petikemas SAO-KLM berada di koridor Sungailagoa, Tanjungpriok-Kalimas, Surabaya. Jaraknya sejauh 743 kilometer yang ditempuh sekitar 19 jam perjalanan. Stasiun ini juga merupakan stasiun petikemas yang khusus melayani angkutan berupa kontainer
  
B.Potensi
 
Potensinya masih kalah dengan 2 KA Petikemas lainnya yang ada di Jawa. Presentasinya sebesar 2,91 % dari total volume angkutan barang di Pulau Jawa
  
C.Kondisi Sarana
 
Saat ini tersedia 46 gerbong petikemas SAO-KLM berjenis PPCW. Pada tahun 2009, jumlah ini diproyeksikan memenuhi kebutuhan angkutan yang membutuhkan 46 unit. Namun pada 2010, diproyeksikan akan mengalami kekurangan karena pada saat itu KA Petikemas SAO-KLM membutuhkan 54 unit PPCW
  
D.Kondisi Prasarana dan Fasilitas
 
Sungailagoa
Stasiun Sungailagoa berada di kawasan pelabuhan Pelindo II Tanjungpriok, Jakarta. Namun operasional Stasiun Sungailagoa dilakukan oleh perusahaan jasa ekspedisi kontainer dengan KA. Ada 3 jalur yang bisa dioperasikan sebagai jalur KA bongkar-muat kontainer.
 
Kalimas
Stasiun Kalimas merupakan stasiun khusus petikemas yang terletak di dekat Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Di banding SBI, emplasemen Kalimas lebih besar karena meliputi Stasiun Kalimas, Mesigit dan kawasan bongkar muat Prapat Kurung. Ada 7 jalur yang masih operasi, 2 diantaranya menghubungkan Stasiun Kalimas dengan area bongkar muat Tanjung Berlian. Dalam perjalanan KA Petikemas ini berangkat dari stasiun Kalimas pada pukul 21.00, kemudian dari arah sebaliknya KA 1004 datang pada pukul 21.34

0 komentar:

Posting Komentar